INGAT-INGAT... !!! Meskipun Marah, Jangan Katakan 8 Kalimat Ini Kepada Anak, Berbahaya Bisa Membunuh Karakter Sibuah Hati.di share ya..



Membuat ciri-ciri anak harusnya diawali saat usianya masih balita. Dalam rentang saat itu, anak mudah menyerap apa yang di sampaikan orang-tua serta lingkungan sekitarnya.

Tersebut mengapa orang-tua harus ekstra waspada membuat perlindungan pergaulan anak saat masih dalam periode balita. Mereka dengan gampang menyerap segalanya yang di sampaikan, apakah itu hal baik atau jelek. Termasuk juga melindungi pengucapan sang ibu pada anak.

Ibu yaitu pendidik pertama untuk anak-anaknya. Langkah mendidiknya yakni dengan langkah lisan atau pengucapan. Sayang, banyak Ibu yang jadi keluarkan kalimat yang dapat merubah mental anak nanti. Ada kalimat yang baiknya ditiadakan agar ciri-ciri anak terbangun dengan baik. Apa sajakah? Tersebut ringkasannya.

Janganlah Katakan 8 Kalimat Ini Pada Anak 


1. Memberi Pernyataan Negatif mengenai Diri Anak

Pernyataan negatif mengenai anak akan bikin hati anak terlukai. Bahkan ini bakal melekat jadi pribadi mereka saat telah dewasa. Kalimat-kalimat negatif umpamanya “Kamu anak yang pelit! ”, “Kamu pemalas! ”, “Kamu gendut! ”, “Kamu nakal! ” serta kalimat negatif yang lain. Mereka bakal benar-benar seperti apa yang orang-tua mereka katakan. Sungguh beresiko, mengingat kalimat seorang ibu dapat berarti doa untuk anak-anaknya.

2. Jangan pernah katakan “Jangan Ganggu, Ibu Repot! ”

Terkadang kesibukan pekerjaan baik tempat tinggal maupun kantor buat Ibu membiarkan anak. Waktu anak datang hampiri, umumnya kalimat “Jangan Ganggu, Ibu Repot! ” ini cukup ampuh bikin anak-anak berhenti mengganggu.

Sekilas, hal sejenis ini tampak normal. Berdasarkan pada penelitian dari seoarang pelatih bela diri verbal, Suzette Haden Elgin PhD, perbuatan sekian bakal bikin anak terasa tidak bermakna. Bila terima perlakuan seperti ini keseharian, jadi tidak mengherankan apabila waktu telah besar mereka bakal terasa tidak ada fungsinya bicara dengan orang-tua.

3. Janganlah katakan “Jangan Menangis! ”

Kalimat “jangan menangis” yaitu kalimat yang sering di sampaikan Ibu untuk mendiamkan anak. Biasanya anak menangis lantaran berkelahi dengan rekan, kakak, atau waktu mereka terjatuh. Namun Ibu tidak lantas harus selekasnya mendiamkan anak melalui langkah menyuruhnya diam. Kalimat lain yang kerap ikuti kalimat ini yakni “Jangan cengeng! ”, “Jangan sedih! ”, “Jangan takut! ”.

Menurut seorang ahli psikologi anak, Debbie Glasser, kalimat-kalimat itu akan bikin anak terasa bila menangis yakni aksi yg tak umum. Sampai waktu dewasa nantinya, anak-anak bakal tumbuh jadi pribadi yang keras dan tidak gampang tersentuh.

4. Janganlah Membanding-bandingkan Anak



juicetify ; " Contoh kalimat-kalimat ini umpamanya “Lihatlah kakakmu, dia bisa mengerjakannya dengan cepat. Mengapa anda tidak dapat mengerjakannya juga? ” “Temanmu bisa menggambar dengan bagus, kenapa anda tak? ” “Dulu waktu kecil ibu dapat begini demikian, saat anda tidak dapat?! ” Kalimat ini akan bikin anak-anak merasa bingung dan akan tumbuh jadi pribadi yang kurang meyakini diri. Bahkan seringkali anak akan membenci orang tuanya karena selalu dibanding-bandingkan dengan orang lain.

5. Janganlah katakan “Tunggu Bapak Pulang ya! Biarlah anda dihukum ayah”

Kalimat ini kerap berjalan waktu anak lakukan kesalahan sebentar ayahnya ada di kantor. Jadi Ibu dengan gampang umumnya akan mengemukakan kalimat “Tunggu Bapak Pulang ya! Biarkanlah anda dihukum ayah”

Hal sejenis ini jadi akan menjadi memperburuk keadaan lantaran Ibu jadi tunda untuk mengemukakan kesalahan anak. Ada peluang bila saat seorang ibu menceritakan kembali kesalahan yang ditangani anak-anak mereka, ibu jadi membesar-besarkan sampai anak-anak terima hukuman yang kian lebih harusnya. Ada peluang juga orang-tua jadi lupa kesalahan anak-anak mereka, sampai kesalahan yang semestinya dikoreksi terlewatkan.

6. Janganlah Sangat gampang serta terlalu berlebih berikan pujian

Berikan pujian sangat berlebihan pada anak tidak selamanya baik. Karena hal sejenis ini bakal terkesan murah untuk ana. Oleh karena itu apabila seseorang anak lakukan satu hal yang sederhana, tidak butuh memberi pujian pada dengan “Luar Umum! Luar Umum! ” Karena anak lewat cara alamiah bakal tahu banyak hal yang dia kerjakan dengan beberapa umum saja atau mengagumkan. Semisalnya ia peroleh hasil bagus di sekolah, pujilah seadanya dengan menyampaikan “Alhamdulillaah. Bila kita memberi pujian pada hasil yang ditangani anak serta bukanlah sikapnya, demikian mungkin saja anak kita bakal konsentrasi pada hasil serta tidak peduli dengan sikap/ciri-ciri yang baik.

7. Janganlah Katakan “Kamu Selalu…” atau “Kamu tidak pernah…”

Jangan pernah melemparkan kalimat dengan “Kamu selalu…. ” atau “Kamu tidak pernah…”. Betul-betul, kalimat ini kadang-kadang refleks segera terucap oleh orang-tua, namun jauhilah pemakaian kalimat ini.

“Hati-hati, ke-2 kalimat itu ada makna di dalamnya. Di dalam pernyataan “Kamu selalu…” dan “Kamu tidak pernah” yakni label yang bisa melekat selamanya di dalam diri anak, ” papar Jenn Berman PhD, seorang psikoterapis.

Berman membuka, ke-2 pernyataan yang kerap dilontarkan oleh orang-tua ini bakal bikin kepribadian anak. Anak-anak bakal jadi seperti apa yang dijelaskan pada dianya. Jika orang-tua mengemukakan sang anak senantiasa lupa menelepon ke tempat tinggal apabila pulang terlambat, jadi ia bakal jadi anak yg tak pernah menelepon ke tempat tinggal.

8. Janganlah katakan “Bukan demikian langkahnya, sini agar ibu saja! ”

Kalimat ini dapat kerap di sampaikan Ibu saat tidak sabar lihat system kerja anak. Kalimat ini biasanya terucap waktu anak menolong orangtua namun tidak lakukan seperti apa yang diinginkan Ibu. Dr Berman mengemukakan ini yaitu satu kesalahan. Kalimat ini bikin anak tidak tahu langkah yang benar dalam merampungkan satu hal.

Dipublikasikan oleh googlealami. blogspot. co. id
Diambil dari beragam sumber